Batik Tulis dan Cara Mengetahui Keasliannya

Jika kita ke toko batik biasanya muncul pertanyaan, “Ini asli batik tulis atau palsu, ya?” Meski pertanyaan itu cuma kita pendam dalam hati, tapi kadang cukup mengganggu. Bahkan kadang memengaruhi keinginan kita untuk membeli. Sangat penting untuk kita pahami mengenai batik tulis dan cara mengetahui keasliannya. Bisa saja harganya sama-sama mahal, motifnya sama, tapi ada beberapa hal yang berbeda. Jangan sampai kita terlanjur bangga memakai batik yang kita anggap asli batik tulis, tapi ternyata palsu. Tentu akhirnya kita akan malu sendiri.

Secara umum, motif batik di Indonesia ada banyak ragamnya. Beberapa sudah dipatenkan dengan ciri khas daerah. Ada sebutan batik pesisiran, ada batik lasem, ada juga batik Yogyakarta. Bukan hanya itu, bahkan hampir setiap daerah di wilayah Indonesia memiliki ciri khas motif batik sendiri. Ketika batik-batik tersebut diproduksi menjadi pakaian, sekilas tidak jauh beda dari sisi tampilan. Namun, dari sisi pengerjaan bisa jadi berbeda. Terutama untuk batik tulis, batik cap, dan batik printing. Baik dalam hal media dan bahan untuk membuatnya.

Batik tulis adalah batik yang dibuat dengan sistem manual dengan media canting dan malam sebagai pewarna. Pengerjaannya pun dilakukan secara manual tanpa melibatkan mesin cetak. Murni digambar oleh tangan pengrajin yang secara telaten menggoreskan motif dari garis demi garis. Hingga menjadi bentuk motif-motif tertentu. Dalam pembuatan batik tulis ini dibutuhkan kehati-hatian dan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang baik. Maka, sering kali untuk satu lembar kain batik tulis memerlukan berhari-hari untuk menyelesaikannya.

Sedangkan pada pembuatan batik cap, dikerjakan dengan menggunakan media cetakan motif gambar tertentu. Masih menggunakan tangan pengrajin, tapi waktu pengerjaannya bisa lebih cepat dibandingkan dengan batik tulis. Karena ketika membuat batik cap tidak perlu menggoreskan gambar segaris demi garis. Tinggal menempelkan cetakannya sudah bisa tergambar polanya.

Dalam pengerjaannya tidak lagi menggunakan media canting untuk menggambar motif batik di atas kain. Kemudian untuk pembuatan batik yang menggunakan mesin printing biasanya jauh lebih cepat dan lebih rapi dalam hal pengerjaannya. Menggunakan tinta kimia dan bisa diproduksi dalam jumlah besar. Sehingga motif batik yang dihasilkan bisa sama pada sejumlah kain batik yang dibuat. Bahkan dari sisi ukuran bisa lebih presisi dibanding dengan batik tulis dan batik cap.

Maka, jangan heran ketika jalan-jalan bertemu dengan orang yang mengenakan pakaian batik dengan model dan motif yang sama persis. Bisa jadi batik yang dikenakan tersebut adalah batik printing yang diproduksi secara massal. Tidak ada salahnya bagi kita untuk tahu cara mengetahui keaslian batik tulis yang akan kita beli. Agar nantinya kita tidak menyesal karena sudah mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk membelinya. Nah, bagaimana cara mengetahuinya?

Pertama, perhatikan bau yang tercium pada kain batik yang akan kita beli.

Ada perbedaan bau antara batik yang dibuat dari bahan pewarna kimia dengan bahan malam. Biasanya pewarna kimia memiliki ciri bau yang lebih menyengat. Karena menggunakan pewarna tekstil. Berbeda dengan batik yang dibuat dari bahan pewarna malam. Jangan ragu-ragu untuk mencium kain batik yang akan kita beli. Pastikan baunya tidak menyengat jika kita ingin membeli batik tulis dengan kualitas asli.

Kedua, perhatikan sisi kedua permukaan kain batik yang akan kita beli.

Coba perhatikan kedua sisi kain batik yang akan kita beli. Kita pasti akan sering menemukan kain-kain batik di pasaran yang warna di sisi belakang tidak begitu tampak. Kadang samar-samar, bahkan sering kali masih berwarna putih seperti bahan dasar kain batiknya. Ketika kain batik tersebut dibuat dengan metode printing, biasanya motifnya tidak tembus sampai sisi belakang. Sehingga ketika kain batik dibolak-balik, akan tampak berbeda kerataan motif batiknya. Biasanya sisi yang lain masih samar-samar atau tidak sama persis dengan sisi utama. Berbeda dengan batik tulis dan batik cap yang menggunakan pewarna malam. Ketika kita bolak-balik biasanya di kedua sisi akan menunjukkan kerataan motif yang sama persis. Karena biasanya pewarna malam yang menggunakan lilin akan tembus sampai bagian belakang kain.

Ketiga, perhatikan kerapian motif batik yang akan kita beli.

Jelas berbeda antara batik yang dikerjakan manual menggunakan tangan dengan karya mesin printing. Justru barik tulis asli akan kelihatan tidak begitu rapi coraknya. Kadang tidak preposisi garisnya. Berbeda dengan batik printing yang terlihat sangat rapi. Justru di situlah letak unsur seninya. Sama halnya dengan lukisan. Pasti akan lebih mahal yang dikerjakan manual dengan tangan, dibanding gambar yang dicetak menggunakan mesin printing. Meskipun secara kerapihan tampak lebih bersih.

Keempat, perhatikan harga kain batik yang akan kita beli.

Perbandingan antara harga batik tulis dengan batik printing jauh berbeda. Biasanya harga batik tulis mencapai ratusan ribu, sedangkan batik printing bisa didapatkan di harga lima puluh ribu. Tentu saja semakin rumit corak batik tulis, semakin mahal harganya. Bahkan ada beberapa batik tulis yang dijual dengan harga jutaan rupiah untuk perdua meternya.   Nah, itulah ulasan mengenai batik tulis dan cara mengetahui keasliannya. Semoga bisa bermanfaat agar kita bisa mendapatkan jaminan produk batik yang berkualitas. Tentu saja dengan jaminan keaslian produk batik yang kita beli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *